Solo traveling semakin populer di kalangan perempuan pada tahun 2025. Namun, memilih destinasi yang aman menjadi tantangan tersendiri, terutama karena risiko ketidaknyamanan hingga bahaya fisik yang mungkin dihadapi. Women’s Danger Index, dikembangkan oleh Asher dan Lyric Fergusson, meranking negara berdasarkan faktor keselamatan jalan, tingkat pembunuhan, kekerasan seksual, dan diskriminasi hukum. Berikut 10 negara paling berbahaya untuk perempuan solo traveler:

  1. Afrika Selatan : Menempati urutan pertama dengan tingkat kekerasan seksual yang tinggi. Lebih dari 40% perempuan berisiko mengalami pemerkosaan, dan 6.545 kasus pembunuhan terjadi antara Juli-September 2024.
  2. Brazil : Hanya 28% perempuan merasa aman berjalan malam. Negara ini mencatat 74.930 kasus pemerkosaan pada 2024.
  3. Rusia : Tingkat pembunuhan disengaja terhadap perempuan sangat tinggi, disertai keterbatasan partisipasi perempuan dalam masyarakat.
  4. Meksiko : 33% perempuan merasa aman berjalan malam, dengan 1.524 kasus femisida dilaporkan pada 2024.
  5. Iran : Kesenjangan gender yang tinggi dalam kesehatan, pendidikan, dan ekonomi membuat Iran tidak ramah untuk perempuan.
  6. Republik Dominika : Tingkat pembunuhan terhadap perempuan tinggi, dengan kesenjangan gender yang mengakar.
  7. Mesir : Diskriminasi gender membatasi partisipasi perempuan dalam masyarakat, dan kurang dari 50% perempuan merasa aman berjalan malam.
  8. Maroko : 40% perempuan mengalami kekerasan seksual, dan diskriminasi hukum menambah risiko bagi pelancong solo.
  9. India : 37,2% perempuan mengalami kekerasan seksual oleh pasangan intim, dengan kesenjangan gender yang signifikan.
  10. Thailand : 44% perempuan mengalami kekerasan oleh pasangan intim, dan kekerasan seksual sering dianggap wajar.

Perempuan yang berencana solo traveling disarankan mempertimbangkan faktor keamanan dan memilih destinasi yang ramah untuk menghindari risiko.