Palu, sultengekspres.com – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., melayangkan ajakan tegas kepada konsorsium pengusaha asal Tiongkok untuk segera merealisasikan rencana investasi mereka di Bumi Tadulako.

Desakan ini disampaikan langsung dalam pertemuan penting bersama perwakilan konsorsium dan Ketua APINDO Sulteng, Wijaya Chandra, di Kantor BPSDM pada Jumat (25/7/2025), yang berlangsung di sela-sela kegiatan retreat ESQ bagi jajaran pejabat Pemerintah Provinsi.

“Lebih cepat lebih baik,” ujar Gubernur Anwar Hafid, menekankan urgensi. Beliau menyatakan kesiapan penuh pemerintah daerah untuk membuka ruang kerja sama selebar-lebarnya dan menyambut positif setiap niat baik investor yang ingin berkontribusi dalam mendukung pembangunan dan percepatan ekonomi Sulawesi Tengah. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Pemprov Sulteng dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Menurut Gubernur, Sulawesi Tengah saat ini sedang menjadi sorotan utama banyak investor, baik domestik maupun internasional. Daya tarik ini tak lepas dari kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mulai dari sektor pertambangan, pertanian, hingga kelautan.

Selain itu, letak geografis yang strategis di jalur perdagangan global menjadikan Sulteng sebagai pintu gerbang penting untuk investasi. Karena itu, Gubernur mengingatkan pentingnya bertindak cepat agar peluang emas ini tidak diambil lebih dulu oleh pihak lain.

Dalam pertemuan yang penuh harapan tersebut, Gubernur Anwar Hafid memaparkan sejumlah potensi unggulan daerah yang siap dikembangkan melalui kolaborasi investasi. Peluang-peluang ini mencakup sektor-sektor vital yang memiliki prospek cerah, di antaranya :

  • Agribisnis : Potensi pertanian yang subur dan hasil perkebunan berkualitas tinggi menanti sentuhan investasi modern untuk meningkatkan nilai tambah.
  • Perikanan : Garis pantai yang panjang dan kekayaan laut yang melimpah menawarkan peluang besar dalam budidaya dan pengolahan hasil laut.
  • Energi Terbarukan : Sumber daya alam yang mendukung pengembangan energi bersih seperti tenaga air dan panas bumi, selaras dengan komitmen global terhadap keberlanjutan.
  • Hilirisasi Sumber Daya Alam : Peningkatan nilai tambah komoditas mineral dan pertanian melalui proses pengolahan di dalam daerah, dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Kekuatan fiskal kita terbatas, maka investasi menjadi kunci. Pemerintah daerah siap memfasilitasi dan mengawal agar setiap proses berjalan dengan baik,” tegas Gubernur.