Di Kelurahan Maleni, 8 rumah terendam dengan 16 jiwa terdampak, sedangkan di Kelurahan Tanjung Batu, sebanyak 20 rumah dan 4 petak kost ikut terendam. Tujuh kepala keluarga di daerah ini terpaksa mengungsi.
Pemerintah setempat segera melakukan tindakan darurat dengan berkoordinasi bersama BPBD Donggala untuk kebutuhan logistik kebencanaan, air bersih, normalisasi sungai, dan pembuatan bronjong guna mencegah banjir kembali terjadi. Hingga kini, cuaca mulai cerah dan warga perlahan mulai membersihkan rumah mereka.
Meskipun tidak ada korban jiwa, bencana ini menegaskan pentingnya kesiapsiagaan terhadap potensi banjir, khususnya di daerah yang rawan.
Dibutuhkan langkah preventif yang lebih intensif, seperti pengelolaan lingkungan dan sistem drainase yang lebih baik untuk mengurangi risiko banjir.
Tinggalkan Balasan