Ia juga menjelaskan alasan pemilihan ikan bandeng sebagai ikon festival. “Dalam tradisi Tionghoa, ikan bandeng melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. Dengan mengangkat tema ini, kami berharap dapat menyatukan elemen budaya Betawi dan Tionghoa dalam satu perayaan,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan wartawan, festival ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, serta Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno. Sekretaris Daerah DR. KH. Marullah Matali, LC., M.Ag. juga turut hadir dalam acara ini.

Selain menjadi ajang pelestarian budaya, festival ini juga memberikan dampak ekonomi positif bagi pelaku usaha kecil di sekitar Rawa Belong. “Dengan banyaknya pengunjung, para pedagang dan UMKM mendapatkan manfaat ekonomi yang signifikan. Kami berharap festival ini bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi lokal,” tambah Ferry.

Antusiasme warga terlihat dari padatnya area festival sejak pagi hari. Salah satu pengunjung, Lina (35), mengaku senang bisa menghadiri acara ini bersama keluarganya. “Acara ini sangat meriah dan edukatif. Anak-anak saya bisa belajar tentang budaya Betawi dan menikmati berbagai kuliner lezat,” katanya.

Festival Bandeng Rawa Belong 2025 sukses menjadi ajang perayaan budaya yang mempererat persatuan masyarakat Jakarta. Dengan mengedepankan nilai tradisi dan keberagaman, acara ini diharapkan menjadi contoh bagi penyelenggaraan festival serupa di masa depan.