“Saya hanya ingin berpesan, ketika anda ingin menjadi wartawan liputan konflik ataupun perang, yang anda harus miliki terlebih dahulu adalah kontak nama. Lalu bangun hubungan emosional dengan pentolan masing-masing kelompok yang bertikai,” ujarnya.
Lanjut Jafar, Ketika ditugaskan untuk meliput daerah konflik, wartawan harus membekali diri dengan pengetahuan khusus, terutama untuk keselamatan pribadi, dan dapat memberitakan situasi dan peristiwa yang terjadi secara seimbang.
“Tampilkan fakta saja. Perhatikan sensitivitas, terutama pada isu agama, suku atau kelompok utama masyarakat. Selalu lakukan check and balance. Katakan sesuatu secara kontekstual dan proporsional dengan penuh tanggung jawab. Perhatikan aktualitas, dengan akurasi dan kecepatan mengirimkan laporan berita sesuai situasi,” pungkasnya. (mrh)
Tinggalkan Balasan