Ia menekankan bahwa keluarga, sebagai unit sosial terkecil, memegang peran vital dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak-anak. “Dalam keluarga, nilai, akhlak, dan pendidikan anak-anak ditanamkan sejak dini. Keluarga adalah tempat pertama dan utama pendidikan karakter,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, kata dr. Reny, berkomitmen penuh mendukung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), terutama dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana, termasuk percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas hidup keluarga.

“Keberhasilan program pembangunan keluarga sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, penyuluh, dan seluruh elemen masyarakat. Tanpa kolaborasi, mustahil hasil maksimal dapat tercapai,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dr. Reny juga memberikan penghargaan kepada para penyuluh KB atas dedikasi dan pengabdian yang selama ini dilakukan di lapangan. Ia menilai tugas penyuluh bukanlah pekerjaan mudah, melainkan amanah besar yang menuntut kesabaran, komitmen, dan kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang.

“Penyuluh KB adalah pahlawan pembangunan keluarga. Tugas mereka sangat mulia karena menyentuh langsung aspek kehidupan dasar masyarakat,” ucapnya.

Peringatan Harganas ke-32 dan Jambore Penyuluh KB ini menjadi ajang penting untuk memperkuat semangat, solidaritas, dan integritas seluruh penyuluh dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Semangat gotong royong dan komitmen membangun keluarga sehat dan mandiri menjadi landasan dalam mewujudkan masa depan Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera.

Wagub berharap kegiatan ini mendorong motivasi para penyuluh untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun keluarga Indonesia yang kuat secara moral, sosial, dan ekonomi.