Bisnis, Sultengekspress.com – Canva telah merevolusi dunia desain dengan lebih dari 170 juta pengguna terdaftar di 190 negara.
Platform inovatif ini, yang didirikan oleh Melanie Perkins, kini menjadi andalan 85% perusahaan Fortune 500 dalam menunjang kebutuhan operasional dan kreativitas mereka.
Meskipun sukses secara global, perjalanan Canva tidaklah mudah karena pendirinya sempat ditolak ratusan kali oleh investor sebelum akhirnya meraih keberhasilan.
Lahir pada tahun 1988 di Perth, Australia Barat, Melanie Perkins tumbuh dalam lingkungan multikultural. Ayahnya, seorang insinyur asal Malaysia dengan darah Filipina dan Sri Lanka, dan ibunya, seorang guru kelahiran Australia, memberikan landasan kuat bagi nilai-nilai kreativitas dan inovasi.
Studi Perkins di University of Western Australia, di mana ia menempuh jurusan periklanan dan melanjutkan spesialisasi inovasi periklanan, menjadi titik awal ketertarikannya terhadap dunia desain.
Di tengah perkuliahan, ia menyadari bahwa perangkat lunak desain yang ada terlalu kompleks bagi banyak orang, sehingga muncul ide untuk menciptakan alat desain yang lebih sederhana dan mudah digunakan.
Pada tahun 2007, bersama Cliff Obrecht yang kini juga menjadi suaminya, Melanie meluncurkan Fusion Books, sebuah platform yang memungkinkan siswa membuat dan mencetak buku tahunan sekolah.
Tinggalkan Balasan