Parigi Moutong, Sultengekspres.com – Calon Gubernur Sulawesi Tengah 2024, Dr. Anwar Hafid, M.Si, mengkritik ketergantungan pada pejabat besar sebagai tanda kurangnya kepercayaan diri dalam kepemimpinan.
Dalam orasi politiknya di hadapan sekitar 8000 warga Tomoli, Kecamatan Toribu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) pada Jumat malam (13/09/2024), Anwar menekankan bahwa seorang pemimpin harus mampu berdiri sendiri tanpa harus selalu bergantung pada dukungan dari pihak berpengaruh.
“Bagaimana bisa memimpin daerah jika tidak percaya diri, terutama jika selalu bergantung pada pejabat besar?” ujar Anwar dengan tegas di hadapan massa yang antusias.
Anwar Hafid, yang juga ketua Dewan Pengurus Masyarakat Cinta Masjid Indonesia (MCMI), mengungkapkan pentingnya pendidikan dalam programnya untuk Sulawesi Tengah. Ia berjanji akan meluncurkan program “Sulteng Nambaso” yang bertujuan untuk memberikan bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 4 juta per anak bagi keluarga kurang mampu di Sulteng.
“Kami akan menganggarkan Rp 4 juta per anak untuk biaya sekolah. Apakah Anda lebih suka menerima bantuan biaya sekolah Rp 4 juta per anak atau sembako sekali terima lima tahun?” ujar Anwar, disambut teriakan dukungan dari massa.
Selain itu, Anwar juga menyoroti pentingnya pelayanan kesehatan yang baik. Ia menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan akan diberikan hanya dengan menggunakan KTP, tanpa perlu BPJS, dengan biaya obat ditanggung oleh pemerintah provinsi Sulteng.
“Pelayanan kesehatan yang baik akan diwujudkan dengan KTP. Kami akan menanggung biaya obat untuk masyarakat miskin,” tambahnya.
Di akhir pidatonya, Anwar mengajak masyarakat untuk menghindari politik uang, menekankan bahwa dukungan harus berdasarkan program dan visi-misi yang jelas. “Kami, pasangan Anwar – Reny, tidak punya uang untuk membeli suara. Kami berharap masyarakat memilih kami berdasarkan program kami. Insya Allah, kami akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur,” tegasnya.
Sementara itu, calon wakil gubernur Reny A. Lamadjido menambahkan bahwa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, akan dibangun Rumah Sakit Bertaraf Internasional di Sulteng. “Dengan adanya rumah sakit ini, masyarakat Sulteng tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah untuk mendapatkan perawatan,” ungkap mantan Direktur RSUD Undata tersebut.
Tidak ada komentar