Jafar G Bua: Memiliki Kontak, Modal Utama Peliputan Di Daerah Konflik
Jafar G Bua wartawan senior dengan segudang pengalaman peliputan di daerah konflik, di dampingi tim penguji dari LPDS Coach Priyambodo RH dan Coach Maskur Abdullah, (Foto: M. Rizky Hidayatullah) Palu, Sultengekspres.com – Kegiatan uji kompetensi wartawan (UKW) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) menghadirkan narasumber wartawan senior dengan sederat pengalaman peliputan di daerah konflik.
Jafar G Bua, pria kelahiran Parigi, 15 November 1974 ini telah menghabiskan 28 tahun berprofesi sebagai wartawan. Jebolan Institute of Public Studies, Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura ini kesehariannya bertugas sebagai Field Producer CNN Indonesia.
Dihadapan peserta UKW, Jafar menceritakan lika liku serta suka dukanya kala menjadi wartawan di medan konflik. Dengan rinci ia menggambarkan ragam situasi yang ditemui pada waktu itu. Dengan harapan peserta UKW mengambil manfaat dari apa yang diceritakan.
“Saya hanya ingin berpesan, ketika anda ingin menjadi wartawan liputan konflik ataupun perang, yang anda harus miliki terlebih dahulu adalah kontak nama. Lalu bangun hubungan emosional dengan pentolan masing-masing kelompok yang bertikai,” ujarnya.
Lanjut Jafar, Ketika ditugaskan untuk meliput daerah konflik, wartawan harus membekali diri dengan pengetahuan khusus, terutama untuk keselamatan pribadi, dan dapat memberitakan situasi dan peristiwa yang terjadi secara seimbang.
“Tampilkan fakta saja. Perhatikan sensitivitas, terutama pada isu agama, suku atau kelompok utama masyarakat. Selalu lakukan check and balance. Katakan sesuatu secara kontekstual dan proporsional dengan penuh tanggung jawab. Perhatikan aktualitas, dengan akurasi dan kecepatan mengirimkan laporan berita sesuai situasi,” pungkasnya. (mrh)
Pos terkait
Tidak ada komentar