Palu, Sultengekspres.com – Aksi lanjutan demonstrasi yang digelar Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Kota Palu Menggugat, Senin (1/9), berlangsung damai dengan nuansa kekeluargaan. Hal ini berbeda dengan aksi sebelumnya yang nyaris menimbulkan korban, baik dari pihak keamanan maupun demonstran.

Koordinator lapangan, Ahmad Al Habsyi, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus tanggung jawab moral generasi muda terhadap keadilan. Ia menegaskan bahwa komitmen menjaga adab ketimuran menjadi dasar pelaksanaan demonstrasi damai tersebut.

“Jika perjuangan dapat diwujudkan melalui rembuk, diskusi, dan duduk bersama dengan nuansa kekeluargaan, maka tidak ada alasan untuk memilih jalur lain. Sulawesi Tengah harus mampu menjadi corong perdamaian tanpa mematikan nilai-nilai demokrasi,” ujar Ahmad.

Ia juga menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam aksi demonstrasi di DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan pada 25 Agustus 2025. Pihaknya berjanji mengawal penegakan hukum terkait peristiwa tersebut. “Menghilangkan nyawa orang lain tidak dibenarkan secara hukum, apa pun alasannya,” tegasnya.

Dalam aksinya, massa menyampaikan sejumlah tuntutan, antara lain: