Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido menyatakan bahwa kesuksesan ini adalah hasil intervensi langsung Pemerintah Provinsi Sulteng. Sejak awal tahun, seluruh persiapan teknis RSUD Undata dikawal ketat, termasuk pengadaan alat, penyelesaian sekat ruang operasi, hingga komunikasi intensif dengan pihak BPJS.
“Kami bahkan menyiapkan opsi menghentikan kerja sama dengan BPJS bila tidak segera mendukung layanan ini,” ungkap Wagub Reny.
Ia menegaskan bahwa program Berani Sehat, yang merupakan bagian dari visi misi Gubernur Anwar Hafid dan dirinya, bukan hanya jargon politik, melainkan tekad untuk memastikan seluruh warga Sulawesi Tengah dapat memperoleh layanan medis unggulan tanpa harus keluar daerah.
“Kami ingin semua tindakan medis dapat dilakukan di rumah sakit kita sendiri,” tegasnya.
Pemprov Sulteng kini tengah mempersiapkan langkah lanjutan dengan fokus pada penguatan layanan stroke, kanker, dan neonatal. Langkah ini akan didukung dengan pembangunan gedung baru serta pengadaan peralatan penunjang.
Dalam sambutannya, dr. Reny juga menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia di sektor kesehatan. Pemprov Sulteng berkomitmen menyediakan beasiswa program fellowship bagi calon dokter spesialis dan subspesialis, dengan satu syarat utama : tidak diperbolehkan pindah dari Sulawesi Tengah.
“Kami sudah koordinasikan agar SIP (Surat Izin Praktik) tidak dikeluarkan jika mereka pindah dari Sulteng. Ini bentuk ikatan moral dan keberpihakan kepada daerah,” jelasnya.
Ia berharap agar Menteri Kesehatan terus memberikan dukungan dan berkenan mengunjungi daerah-daerah lain di Sulawesi Tengah guna mempercepat pemerataan layanan kesehatan berkualitas di seluruh wilayah provinsi.
Turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut sejumlah pejabat penting Kementerian Kesehatan dan institusi terkait, antara lain :
- Azhar Jaya, Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan
- Ahmad Irsan A. Moeis, Kepala Pusat Pembiayaan Kesehatan
- Dr. dr. Ketut Putu Yasa, Ketua Kolegium Bedah Toraks Kardiovaskular
- Dr. Renan Sukmawan, Ketua Kolegium Jantung dan Pembuluh Darah
- Dr. dr. Iwan Dakota, Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
- dr. Alvin Saputra, Tim Media Sosial Menkes
Kehadiran mereka menandakan pentingnya momentum ini tidak hanya bagi Sulteng, tetapi juga dalam konteks transformasi nasional sektor kesehatan.
Dengan keberhasilan ini, Sulawesi Tengah kini berdiri sejajar dengan provinsi-provinsi lain dalam hal layanan jantung tingkat lanjut. Ini adalah tonggak sejarah baru yang menunjukkan bahwa dengan komitmen politik, kerja sama lintas sektor, dan dukungan pemerintah pusat, kualitas layanan kesehatan di daerah bisa berkembang pesat.
Tinggalkan Balasan