Banggai, SultengEkspres.com Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Ir. H. Beniyanto Tamoreka, angkat bicara soal tudingan dirinya melakukan intimidasi jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Beniyanto membantah keras tuduhan tersebut dan menyebut kehadirannya di lokasi hanya untuk menenangkan warga yang berkumpul.

Dalam klarifikasi resmi yang disampaikan Tim Media Centre Beniyanto Tamoreka, disebutkan bahwa video yang beredar luas di media sosial telah dipelintir dan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

“Kehadiran saya murni untuk melerai dan meredam suasana yang mulai memanas. Tidak ada intimidasi, tidak ada persekusi,” kata Beniyanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/4/2025).

Beniyanto mengungkapkan, dirinya saat itu sedang berada di Hotel King Ameer sekitar pukul 03.00 WITA, ketika menerima laporan dari seorang warga terkait adanya kerumunan di Desa Sentral Timur, Kecamatan Toili.

Warga menduga rumah yang jadi lokasi kerumunan merupakan tempat distribusi ‘serangan fajar’. Di dalam rumah tersebut, warga menemukan anggota DPRD Banggai, Lutfi Samaduri, yang disebut bukan berasal dari dapil setempat. Beberapa orang lain di lokasi juga bukan warga desa tersebut.

“Saya langsung ke lokasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Situasinya memang sempat tegang,” ujarnya.