Barang dari China dan Vietnam diprediksi akan membanjiri pasar Indonesia karena tarif yang lebih tinggi di AS, mengancam keberlangsungan industri lokal.

Indonesia berada di posisi kedelapan dalam daftar negara yang terkena tarif perdagangan baru AS dengan besaran 32 persen.

Selain Indonesia, negara-negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand juga menjadi sasaran dengan kenaikan tarif masing-masing sebesar 24 persen, 49 persen, 46 persen, dan 36 persen.

Trump berdalih bahwa pendapatan dari tarif ini akan digunakan untuk mengurangi pajak warga AS dan membayar utang nasional.

Namun, bagi Indonesia, kebijakan tersebut menjadi tantangan baru yang harus dihadapi pemerintah dan industri.