Ia menambahkan, lomba ini sempat terhenti sejak tahun 2019 karena berbagai alasan, termasuk bencana tsunami yang melanda kawasan tersebut. Namun, dengan dukungan pasangan BERANI, acara ini berhasil digelar kembali.

“Dengan adanya ‘Perahu’ Bapak Anwar Hafid dan Ibu Reny, kami dapat melaksanakan kegiatan ini dengan semangat baru,” tambah Syukur.

Sebanyak 37 peserta turut ambil bagian dalam perlombaan yang dibagi menjadi dua seri. Seri A menempuh rute sejauh 30 km dari Desa Lero hingga Pantai Bamba, sedangkan Seri B menempuh jarak 17 km dari Desa Pangga, Kabupaten Donggala, menuju titik akhir yang sama.

Hadiah yang disediakan pun cukup menggiurkan, dengan total hadiah mencapai jutaan rupiah. Pemenang di Seri A mendapatkan hadiah utama sebesar Rp3.000.000, sementara juara pertama di Seri B membawa pulang Rp2.000.000. Hadiah-hadiah ini disponsori langsung oleh pasangan Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, sebagai bentuk apresiasi mereka terhadap pelestarian budaya lokal.

Tidak hanya lomba, acara ini juga dimeriahkan oleh panggung hiburan musik, menambah kemeriahan suasana. Dengan keberhasilan penyelenggaraan lomba ini, diharapkan tradisi perahu layar tradisional terus berkembang dan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya di wilayah pesisir.