Dukungan terhadap Kades juga datang dari masyarakat Soulowe. Fakrul Rifaldi, salah satu warga, menyatakan keyakinannya bahwa Kades tidak bersalah.
“Kami mendukung Pak Kades karena kami tahu siapa beliau. Ini bukan soal imbalan, melainkan karena kami kasihan melihat beliau dijadikan target,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Fadli, yang menjabat sebagai Kepala Dusun 3 Desa Soulowe. Ia mengaku mengenal WH sejak kecil dan meyakini bahwa tuduhan terhadapnya tidak masuk akal.
“Sejak zaman sekolah sampai sekarang, saya tidak pernah melihat dia berperilaku buruk terhadap perempuan, apalagi keponakannya sendiri,” katanya.
Kasus ini juga menarik perhatian warga net. Banyak yang menilai bahwa kasus ini mengada-ada dan sarat kepentingan tertentu. Salah satu warga, Ika Damayanti, menyoroti aktivitas keluarga korban di media sosial.
“Saya perhatikan, justru kakeknya yang gembar-gembor di medsos. Apa dia tidak malu?” katanya.
Sarman, warga Dusun 2 Soulowe, juga merasa aneh dengan klaim korban. “Katanya tertekan, tapi saya lihat sendiri dia masih bebas berkendara naik motor dengan kakaknya. Ini cukup janggal,” ungkapnya.
Sementara itu, paralegal yang mendampingi Kades WH, Surya Dhika Anggraini, SS, MM, menilai bahwa kasus ini penuh dengan intervensi dari pihak keluarga korban.
“Bahkan akun Facebook saya dikomentari dengan kata-kata yang tidak pantas oleh pihak korban. Saya menduga ada motif politik di balik semua ini, termasuk adanya pemalsuan tanda tangan untuk pemakzulan Kades, yang untungnya telah ditolak oleh Camat Dolo,” paparnya.
Tinggalkan Balasan