Palu, Sultengekspres – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani, atau yang di kenal dengan Rumah Sakit Jiwa (SRJ), Provinsi Sulawesi Tengah, dinilai “buruk” dalam pelayanan terutama saat menangani Ibu Hamil ( Bumil).
Rumah Sakit yang beralamat di Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu tersebut, dalam hal memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien terkesan pilih kasih.
Dimana, saat ada pasien terutama Bumil yang datang untuk melahirkan selalu di tolak, dengan alasan jika dokter yang menangani sedang berada di luar kota, sehingga keluarga pasien terpaksa harus melarikan pasien Bumil ke RS Undata Palu, untuk segera mendapat pelayanan.
Kebobrokan RS Madani tersebut di ungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, daerah pemilihan palu Utara-Tawaili, Ulfa Saleh.
Ulfa Kepada Sulteng Ekspres.com, Senin (21/4/2025), disela sela reses di Taipa Vatu Oge, Kelurahan Taipa, mengatakan, baik sebelum menjadi anggota dewan maupun telah menjadi anggota dewan, saat ada Bumil yang dilarikan ke RS Madani untuk mendapatkan pelayanan melahirkan selalu di tolak.
Penolakan tersebut kata Ulfa, bukan hanya pada malam hari akan tetapi pada siang hari, dengan alasan yang sama yakni dokter spesialis kandungan sendang tidak berada di tempat alias berada di luar kota.
“Di Madani (RS) ini setiap saat dampingi masyarakat bawa kesana bawa Bumil, selalu jawabannya tidak ada dokter spesialis, keluar kota, ini terjadi baik saya sebelum menjadi anggota dewan maupun sesudah menjadi anggota dewan,” ujarnya.
Menurut Ulfa, kejadian tersebut terjadi secara berulang-ulang. Dimana jika yang datang pasien Bumil selalu saja di tolak. Namun jika pasien umum mendapat pelayanan yang baik dari pihak rumh sakit.
“Sampai sekarang, kalau tidak salah satu Minggu kalau, saat saya dampingi Bumil tetap saja alasan tidak ada dokter spesialis, katanya keluar kota, selalu begitu,” katanya.
Ulfa mengaku heran dengan pelayanan di RS Madani tang tidak mau melayani pasien Bumil, sementara pasien umum diberikan pelayanan yang baik.
“Kalau pelayanan lainnya bagus, cuma kalau untuk yang Bumil untuk malam hari itu tidak di Madani, jdi pelayanan di RS Madani sangat tidak maksimal,” tegasnya.
Kata dia, untuk tidak merugikan waktu masyarakat terutama Bumil, sebaiknya pihak RS memasang papan pengumuman bahwa Bumil tidak dapat dilayani.
“Kalau memang tidak bisa dengan alasan dokter spesialis tidak ada buat saja penyampaian bahwa Madani tidak menerima pasien Bumil pada malam hari karena dokter spesialisnya tidak ada,” tandasnya.
Menurut Ulfa, seorang dokter spesialis mana mungkin tidak berada di tempat hingga waktu yang cukup lama apalagi sampai bertahun-tahun.
“Masa iya sampai 2-3 tahun tidak ada dokter spesialisnya. Jadi harapan saya supaya pemerintah harus menyiapkan dokter spesialis di RS Madani tang dapat melayani pasien Bumil malam hari,” ujarnya.
Memang kata Ulfa, RS Madani bukan gawean dari DPRD Kota Palu, namun yang di layani oleh RS Madani adalah pasien yang berasal dari dalam Kota Palu, bukan dari luar kota, karena disetiap daerah di Sulteng memiliki RS masuk masing-masing.
“Jangan lupa kalau pasien yang paling banyak di rawat di RS Madani itu masyarakat Kota Palu,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan