Dalam video yang beredar, terlihat massa terlibat aksi saling dorong dan terdapat dokumen yang disebut sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Namun Beniyanto menegaskan, tidak ada kekerasan atau provokasi yang ia lakukan.
“Tidak lama kemudian, Bawaslu dan Polres Banggai tiba di lokasi. Saya bahkan meminta massa untuk bubar dengan tertib,” jelasnya.
Tim Media Centre juga menyayangkan beredarnya potongan video yang menurut mereka tidak utuh dan menyesatkan.
“Video tersebut tidak menggambarkan keseluruhan kejadian. Kami menduga ada pihak-pihak yang sengaja memelintir fakta untuk menyerang secara politik,” tulis tim dalam pernyataan resmi.
Perlu diketahui, PSU Pilkada Banggai digelar ulang berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi. Suasana di beberapa titik terpantau sensitif, terutama terkait isu politik uang dan keterlibatan aktor dari luar wilayah.
Hingga saat ini, Bawaslu dan pihak Polres Banggai belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. ***
Tinggalkan Balasan