Selain persoalan lahan, FMLT mengkritisi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Vale yang dianggap belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Mereka mendesak perusahaan untuk meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di sektor pertanian, dengan menyediakan fasilitas dan dukungan nyata bagi para petani.

Tuntutan ini mencakup prioritas bagi usaha mikro masyarakat, seperti unit kendaraan, penginapan, kos-kosan, usaha katering, produk lokal, dan pengadaan material untuk proyek pembangunan.

FMLT juga meminta agar sistem tender di 13 desa binaan PT Vale berjalan secara transparan dan adil, serta memprioritaskan subkontraktor lokal, sementara kendaraan non-lokal segera dipulangkan.

Tuntutan yang disuarakan FMLT merupakan wujud kepedulian terhadap hak-hak masyarakat yang terdampak oleh aktivitas pertambangan PT Vale.

Masyarakat berharap agar perusahaan segera merespons dan mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan permasalahan ini, demi terciptanya lingkungan operasional yang adil dan mendukung keberlanjutan ekonomi lokal.