Gibran juga menyoroti manfaat ekonomi yang ditimbulkan dari penyelenggaraan FORNAS. Ia menyebut bahwa sepanjang pelaksanaan kegiatan, terjadi peningkatan signifikan pada sektor pariwisata, transportasi, perhotelan, kuliner, hingga UMKM lokal. Diperkirakan jumlah kunjungan selama kegiatan mencapai 40 ribu orang.

“Ini membuktikan bahwa FORNAS membawa efek ganda—baik kebahagiaan masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi lokal. Namun yang lebih penting, FORNAS memperkuat rasa kebangsaan kita,” jelasnya.

Ia berharap FORNAS IX di Sulawesi Tengah kelak akan diselenggarakan dengan lebih meriah dan mampu memberikan dampak sosial, budaya, dan ekonomi yang lebih luas.

Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menyatakan komitmen dan kesiapan daerahnya untuk menyelenggarakan FORNAS IX pada 2027. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan menyatakan akan melakukan berbagai persiapan demi menyukseskan acara nasional tersebut.

“FORNAS adalah momentum besar bagi kami untuk menunjukkan semangat masyarakat Sulawesi Tengah dalam mendukung olahraga berbasis komunitas. Kami siap menjadi tuan rumah yang ramah, solid, dan profesional,” ujar Anwar Hafid saat diwawancarai usai acara.

Penutupan FORNAS VIII juga dihadiri sejumlah tokoh penting nasional, antara lain Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, S.IP, M.Si, Ketua Umum Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional Adil Hakim, Ketua Penyelenggara FORNAS Ibnu Riza Pradipto, serta para pengurus organisasi olahraga masyarakat dari seluruh provinsi.

Semangat yang dibawa dari FORNAS VIII menjadi sinyal kuat bahwa olahraga masyarakat dapat menjadi jembatan harmoni di tengah dinamika bangsa. Kegiatan ini kembali menegaskan bahwa lebih dari sekadar perolehan medali, nilai tertinggi dari olahraga adalah rasa senang, kebersamaan, dan semangat gotong royong.