Jakarta, sultengekspres.com – Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan penghapusan kuota impor, sebuah kebijakan yang dinilai Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai langkah strategis untuk memperbaiki ekonomi Indonesia.
Menurut Sri Mulyani, kuota impor selama ini tidak memberikan penerimaan negara, malah menambah beban transaksi dan menciptakan ketidakpastian dalam perdagangan.
Selain itu, peraturan teknis yang rumit juga menjadi sorotan untuk ditertibkan.
Dalam acara “Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI” di Jakarta, Sri Mulyani menegaskan bahwa penghapusan kuota impor akan memperbaiki tata kelola impor-ekspor Indonesia.
Pemerintah berencana menyederhanakan perizinan berbasis teknologi informasi (IT), sehingga semua transaksi logistik impor dapat tercatat secara digital. Langkah ini diharapkan mampu menurunkan waktu dan biaya logistik.
Presiden Prabowo menekankan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk membuka peluang impor bagi siapa saja yang mampu, tanpa mekanisme kuota yang membatasi.
Kebijakan ini juga diharapkan dapat merampingkan birokrasi, menciptakan ekosistem usaha yang mendukung lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu komoditas yang diusulkan untuk dibebaskan dari kuota impor adalah daging, dengan instruksi langsung kepada Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan.
Selain itu, Prabowo mengingatkan pentingnya pengusaha untuk berkontribusi melalui pembayaran pajak yang benar.
Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menciptakan sistem perdagangan yang lebih transparan dan efisien.
Tinggalkan Balasan