Palu, Sultengekspres.com – Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE menghadiri acara Haul ke-47 KH. M. Qasim Maragau 1447 H yang dilaksanakan pada Minggu (7/9). Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu dan berlangsung di Kedai Taman Ria, samping Masjid Al Mujahidin (Masjid Menara Miring), Jalan Diponegoro, Palu Barat.

Haul ini telah menjadi agenda rutin Majelis Taklim Datokarama UIN Palu setiap tahunnya. KH. M. Qasim Maragau dikenal sebagai murid pertama Guru Tua (Habib Idrus bin Salim Aljufri), penggagas berdirinya IAIN, sekaligus dekan pertama Fakultas Ushuluddin Datokarama Palu.

Acara diawali dengan pembacaan riwayat hidup KH. Qasim Maragau oleh Ketua Umum Majelis, Atif Muhyiddin Hishad. Selanjutnya, pembina majelis Habib Muhammad Sadiq, M.A. Hum, menyampaikan sambutan, serta ceramah agama yang dibawakan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Datokarama, Dr. H. Sidiq Ibrahim, M.Ag.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut jajaran pejabat UIN Datokarama Palu serta segenap anggota Majelis Taklim Datokarama.

Dalam sambutannya, Wali Kota Palu memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, riwayat hidup KH. Qasim Maragau sebagai seorang ulama besar asal tanah Kaili sangat menginspirasi dan layak diteladani.

“Kita mendengarkan kisah beliau sebagai murid pertama Habib Idrus bin Salim Aljufri yang luar biasa sepak terjangnya. Kita jangan pernah melupakan sejarah. Mendengarkan perjalanan beliau dalam kegiatan haul ini memberikan makna yang mendalam,” ujar Hadianto.

Walikota Palu, Hadianto Rasyid saat menyampaikan tausiyah dihaul ke-47 Qaim Maragau
Walikota Palu, Hadianto Rasyid saat menyampaikan tausiyah dihaul ke-47 Qaim Maragau. (Foto: Istimewa)

Wali Kota juga menekankan bahwa haul ke-47 ini memiliki makna khusus karena bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Kota Palu. Ia berharap momentum tersebut menjadi berkah bagi seluruh masyarakat yang hadir, termasuk yang datang dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah.

“Alhamdulillah, saya pribadi tidak pernah menyangka dapat menjadi Wali Kota Palu dengan latar belakang pendidikan pesantren. Harapannya, adik-adik mahasiswa bisa meraih capaian seperti saya, bahkan lebih tinggi lagi,” tambahnya.

Hadianto juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan majelis taklim sebagai ruang untuk saling mengingatkan, menguatkan, serta memperkokoh kebersamaan.