Health, sultengekspres.com – Gangguan kesehatan mental di kalangan anak-anak dan remaja semakin menjadi perhatian global. Perasaan terisolasi, kecemasan, dan depresi meningkat pesat, terutama pada usia muda.

Sebuah laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat di tahun 2023 mengungkapkan bahwa 60 persen remaja putri merasa sedih dan putus asa pada tahun 2021.

Kondisi ini bahkan lebih mengkhawatirkan dengan banyaknya penelitian yang menunjukkan peningkatan gangguan mental di berbagai negara.

Pandemi COVID-19 turut memperburuk kondisi ini. Di Melbourne, Australia, sebuah studi menemukan bahwa pandemi hanya menyumbang 25 persen dari laporan kecemasan dan depresi; selebihnya telah ada sebelum pandemi.

Ini menunjukkan bahwa masalah ini adalah persoalan yang telah berkembang sebelum krisis global ini.