Palu, Sultengekspres.com – Raihan piala adipura yang diperoleh Kota Palu menuai tanggapan dari pendiri sekaligus Ketua Penasehat Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) yakni Habib Muhammad Sadig.
Ia merespon Raihan Piala Adipura tersebut bukan merupakan bagian dari sebuah tolak ukur keberhasilan dari Walikota Palu
“Piala Adipura yang baru-baru ini diperoleh kota tentunya bukan sebuah tolak dari keberhasilan walikota dalam memimpin Kota Palu terlebih lagi masih terdapat masalah-masalah yang harus diselesaikan,” ungkap Sadig.
Tiga kota di Provinsi Sulawesi Tengah yang berhasil meraih Adipura tersebut adalah Kota Palu dengan kategori kota sedang, serta Kota Parigi dan Kota Bungku masing-masing dari Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Morowali yang masuk dalam kategori kota kecil.
Menurut Habib Sadig diantara ketiga penerima Adipura tersebut. Hanya Kota Palu yang paling sibuk berbenah demi penghargaan tersebut.
“Jika Raihan Adipura adalah sebuah pencapaian yang di raih oleh walikota palu lantas apa yang membedakan antara kota palu dan dua kota lainnya yang telah meraih Adipura?. Mereka terkesan biasa-bisa saja upayanya, tapi bisa dapat Adipura ” tambahnya.
Habib sadig menilai bahwa setiap pembangunan yang dilakukan oleh walikota palu mengarah kepada tujuan walikota dalam meraih Adipura.
“Jika memang demikian maka segala bentuk pembangunan yang telah dilakukan oleh Pemkot palu hanya di arahkan untuk meraih Adipura,” pungkasnya.
Cicit guru tua tersebut menegaskan bahwa dalam melihat kota palu tidak hanya melalui dari satu hal saja.
“Raihan Adipura ini bukan suatu keberhasilan yang harus kita banggakan karena masih banyak masalah yang belum terselesaikan di kota palu” tutupnya.
Tidak ada komentar