Palu, sultengekspres.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulteng baru saja mencapai tonggak penting dalam pembangunan daerah. Keduanya resmi menyepakati Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029.

Kesepakatan bersejarah ini ditandai dengan penandatanganan nota persetujuan bersama antara Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dan pimpinan DPRD di Gedung DPRD Provinsi, pada Jumat (25/7/2025).

Gubernur Anwar Hafid hadir langsung untuk menandatangani dokumen vital ini bersama Ketua DPRD Sulteng H. Moh. Arus Abdul Karim dan para Wakil Ketua DPRD, Syarifudin Hafid dan Ambo Dalle.

Dalam pendapat akhirnya, Gubernur menegaskan bahwa dokumen RPJMD ini telah melalui proses pembahasan yang mendalam, penyelarasan substansi, serta penyempurnaan berdasarkan masukan dari pihak legislatif dan kebutuhan pembangunan riil daerah selama lima tahun ke depan.

Menurut Gubernur, penetapan RPJMD ini lebih dari sekadar pemenuhan amanat undang-undang. Ini adalah tonggak penentu arah dan prioritas pembangunan Sulawesi Tengah. Ia menekankan bahwa RPJMD 2025–2029 telah disusun selaras dengan visi-misi dan program unggulan daerah, serta menyesuaikan dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional.

“RPJMD ini lahir dari kerja keras bersama. Diskusi kita panjang, kadang penuh dinamika, tapi semuanya demi merumuskan arah pembangunan yang lebih baik dan berpihak pada rakyat,” ujar Anwar Hafid, menyoroti proses kolaboratif yang penuh semangat.

Dalam momen penandatanganan tersebut, Gubernur Anwar Hafid juga menyampaikan dua kabar gembira penting yang menunjukkan perhatian serius pemerintah pusat terhadap Sulawesi Tengah.

Pertama, Gubernur baru saja dihubungi oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan). Kementan mengonfirmasi alokasi cetak sawah untuk Provinsi Sulawesi Tengah. Dari total usulan seluas 10.300 hektare lebih yang diajukan oleh Dinas Pertanian melalui bupati/wali kota, pemerintah pusat menyetujui pelaksanaan cetak sawah seluas 6.000 hektare.

Program cetak sawah vital ini direncanakan rampung hingga September 2025, yang berarti dapat segera ditanami pada akhir tahun untuk mendukung Program Berani Panen Raya Pemprov Sulteng.

Anggaran fantastis yang dialokasikan untuk program ini mencapai sekitar Rp413 miliar, dan seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Pertanian RI.

Kedua, Gubernur juga mengumumkan bahwa sejumlah program infrastruktur yang sebelumnya dianggarkan melalui APBD Provinsi kini telah dialihkan menjadi tanggung jawab penuh pemerintah pusat.

Melalui laporan dari Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (CIKASDA), proyek-proyek tersebut telah diharmonisasi dalam forum E-Planning dan E-Budgeting (EPCNC), dan kini ditangani langsung oleh balai-balai teknis kementerian terkait. Total dukungan pusat dari penarikan program tersebut diperkirakan sebesar Rp151 miliar.

Jika ditotal, Provinsi Sulawesi Tengah berhasil mengamankan dukungan anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp564 miliar (Rp413 Miliar untuk cetak sawah + Rp151 Miliar untuk infrastruktur).

Ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi aktif antara Pemprov Sulteng dan pemerintah pusat mulai menunjukkan hasil yang konkret dan signifikan bagi pembangunan daerah. “Ini tanda-tanda baik. Pemerintah pusat memberi perhatian serius,” ujar Gubernur penuh optimisme.

Dalam isi nota kesepakatan, kedua pihak, baik eksekutif maupun legislatif, menyatakan telah membahas, menyempurnakan, dan menyetujui rancangan Perda tentang RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah 2025–2029.

Dokumen final yang telah ditandatangani ini akan segera disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia untuk dievaluasi dan ditetapkan menjadi peraturan daerah.

Gubernur Anwar Hafid menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pimpinan dan anggota DPRD Sulteng atas sinergi yang telah terjalin. Ia berharap momentum penetapan RPJMD ini menjadi pijakan kuat dalam mewujudkan program Sembilan BERANI yang telah dirumuskan oleh pemerintahannya bersama Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido.

“Insyaallah ini adalah awal yang baik. Kami ingin bekerja cepat, efektif, dan kolaboratif agar Sulawesi Tengah lima tahun ke depan bisa melompat jauh lebih maju dan merata pembangunannya,” jelas Anwar Hafid, menutup sambutannya dengan visi besar untuk masa depan Sulteng yang lebih cerah.