Palu, Sultengekspres.com – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, dalam menjalankan program pendidikan tidak sebatas menerima calon mahasiswa beragama Islam, namun juga menerima calon mahasiswa non muslim.

Demikian diungkapkan Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. H. Lukman Thahir. MAg, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/10).

Kata Prof Lukman, penerimaan mahasiswa non muslim, menunjukkan bahwa kampus UIN Datokarama Palu, merupakan kampus moderasi beragama.

Pasalnya kata dia, kampus UIN memiliki dua tagline yaitu, kampus seribu mimpi dan kampus moderasi beragama.

“Karena kita tidak hanya menerima mahasiswa yang Islam saja, tapi kita juga terima yang non muslim,” ungkapnya.

Untuk itu kata Prof Lukman, dengan menerima mahasiswa non muslim, maka UIN Datokarama Palu menjadi rumah bagi semua agama.

“Kita sudah ada satu mahasiswa non muslim disini. Ini merupakan satu gebrakan yang kita lakukan bahwa hak untuk belajar ilmu itu tidak dibatasi dengan sekat agama,” terangnya.

Untuk itu dirinya mempersilahkan kepada siapa saja yang ingin menimba ilmu di kampus UIN Palu, tanpa harus dilihat dari latar belakang agama.

Kata dia, UIN Datokarama Palu merupakan miniatur bangsa, dengan tidak memaksakan kepada siapa saja yang ingin menimba ilmu harus beragama Islam, tapi dari agama manapun akan diterima.

“Kita tidak melaksanakan mereka ketika masuk disini (Kampus) harus memakai jilbab (bagi perempuan), mereka hadir sebagaimana biasa,” ujarnya.

Lukman mengatakan, pihak kampus UIN menerima mahasiswa non muslim sejak tahun 2024, dan sekarang mahasiswa tersebut mengambil jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI).

“Untuk non muslim mereka diterima sejak kepemimpinan saya sebagai Rektor, dan mereka di terima di semua fakultas, dan saat ini baru satu orang mahasiswa dan itu ada di FEBI UIN Palu,” ungkapnya.

Selain mahasiswa non muslim kata Lukman, UIN Datokarama Palu juga menerima mahasiswa luar negeri, salah satunya dari Negara Palestina dan Thailand, khususnya di negara Thailand bagian selatan yakni Provinsi Pattani.

“Untuk saat ini baru dari Thailand. Tahun lalau (2024) itu harusnya dari Palestina, cuma karena ada sedikit kendala jadi belum bisa terlaksana,” jelasnya.

Ditambahkannya, untuk mahasiswa dari Negara Thailand cukup banyak yang berkuliah di kampus seribu mimpi tersebut, dan saat ini mereka di tempatkan di asrama kampus yang telah di sediakan.(lam)